Latar Belakang
Surat al-Nashr termasuk surat Madaniyah (Surat yang diturunkan sesudah nabi hijrah ke Madinah) yang berbicara mengenai peristiwa Fatḥu Makkah (penaklukan kota Makkah), Penaklukan kota Makkah ini bertujuan untuk memuliakan atau mengagungkan kaum Muslimin.
Dengan adanya peristiwa fathu makkah, ajaran Islam tersebar luas di Jazirah Arab, dan kuku-kuku syirik serta kesesatan yang dilakukan masyarakat pada saat itu sirna.
Dengan kemenangan umat Islam yang terkenal dengan peristiwa fathu makkah ini, umat manusia berbondong-bondong masuk Islam, bendera Islam terjunjung tinggi dan hancurlah agama-agama penyembah berhala.
Berita penaklukan kota Makkah ini tersebar sebelum terjadinya peristiwa, hal itu termasuk bukti yang jelas bahwa kenabian Nabi Muhammad adalah hal yang paling benar.
Tafsir Surat Al-Nashr
Surat al-Nashr Ayat 1-3
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ. وَ رَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا.
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. (1) Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. (2) Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (3)" (QS. Al-Nashr [110]: 1-3)
Tafsir Ayat
Ayat إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ
Sasaran ayat ini adalah kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat ini bertujuan untuk mengingatkan beliau akan nikmat dan karunia yang diterima beliau dan kaum muslimin, yakni nikmat pertolongan Allah yang menaklukkan kota Makkah.
Ulama tafsir berkata: “Berita penaklukan kota Makkah tersebar sebelum terjadinya adalah berita hal yang ghaib. Karena itu, pemberitahuan tersebut termasuk tanda kenabian nabi Muhammad SAW."
Ayat وَ رَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا
Maksud dari ayat tersebut adalah kamu (Muhammad) melihat bangsa Arab masuk dan memeluk Islam dengan berbondong-bondong tanpa peperangan.
Setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Makkah, bangsa Arab yang datang kepada Nabi Muhammad SAW taat kepada Nabi. Ibnu Katsir berkata: “Kabilah-kabilah Arab menantikan penaklukan kota Makkah dan berkata: “Jika Muḥammad mengalahkan kaumnya, maka dia nabi. Maka ketika Allah membuat Nabi menaklukkan Makkah, mereka masuk Islam secara berbondong-bondong. Tidak sampai dua tahun, Jazirah ‘Arab sudah menguat imannya, dan di seluruh kabilah Arab tidak akan menampakkan sesuatu kecuali menampakkan keislamannya.”
Ayat فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
Maka sucikanlah nama Tuhanmu dan agungkanlah serta bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat pertolongan dalam mengalahkan musuh-musuhmu, menguasai daerah-daerah dan masuk Islamnya umat manusia.
Ayat وَاسْتَغْفِرْهُ
Mintalah ampunan kepada Dia untukmu dan umatmu.
Ayat إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Sesungguhnya Allah yang maha agung dan mulia yang banyak menerima tobat dan besar rahmat-Nya kepada umat mukmin.
Aspek Balaghah
Dalam surat al-Nashr terkandung sejumlah segi-segi bayan dan badi’ atau yang sering kita kenal dengan “keindahan sastra” sebagaimana berikut ini:
Pertama, menuturkan yang khusus setelah yang umum.
نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ
“Pertolongan Allah dan kemenangan”
Maksudnya, Pertolongan Allah mencakup seluruh kemenangan, termasuk kemenangan atas kota Makkah. Penaklukan Makkah secara khusus disebutkan untuk kemenangan dan penaklukan itu.
Kedua, memutlakkan yang umum dan menjelaskan kekhususan:
وَ رَأَيْتَ النَّاسَ
“Dan kamu melihat manusia”
Yang dimaksud manusia adalah bangsa Arab, jadi dalam ayat tersebut lafadh al-Nass (manusia) adalah lafadh yang umum tetapi di dalamnya tersimpan makna yang khusus yaitu bangsa Arab.
Ketiga, agama Allah adalah Islam:
يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ
“Masuk agama Allah.”
Keempat, shighat mubalaghah (makna lebih dan sangat):
إنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
“Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat.”
Catatan Penting
Dalam surat ini mengandung berita wafatnya Nabi Muhammad SAW dan itulah sebabnya surat ini disebut dengan surat Taudi’ (perpisahan dan pelepasan). Ketika surat ini turun, Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Aisyah ra: “Kami tidak melihatnya kecuali tibanya ajalku”.
Ibnu ‘Umar berkata: “Surat ini turun di Mina pada haji Wada‘. Kemudian turunlah ayat الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW hidup selama delapan puluh hari.”
Al-Bukhari mengeluarkan hadis dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: “Umar menggabungkan aku dengan para sesepuh sahabat Badar. Sepertinya sebagian dari mereka tidak suka hal itu, di dalam hatinya berkata: “Kenapa kamu menggabungkan anak muda ini dengan kami, sedangkan kami semua mempunyai anak seperti dia?” Umar menjawab: “Dia adalah orang yang kalian kenal.”
Suatu saat, Umar memanggilku lalu dia menggabungkan kami dengan mereka. Saya yakin, bahwa Umar memanggilku untuk memperlihatkan sesuatu kepada mereka.
Umar lalu berkata: “Apa pendapat kalian mengenai firman Allah إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ Sebagian dari mereka menjawab: “Kita diperintah untuk memuji Allah dan meminta ampun kepada-Nya jika kita memperoleh pertolongan dan diberi kemenangan.” Dan sebagian dari mereka diam dan tidak menjawab apa-apa.
Lalu Umar bertanya kepadaku: “Apakah demikian pendapatmu, hai Ibnu Abbas?” Saya menjawab: “Tidak.” Umar bertanya: “Lalu apa pendapatmu?” Saya menjawab: “Itu adalah ajal Nabi Muhammad SAW. Allah memberitahukan ajal itu kepada beliau dan berfirman: إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ maka itulah alamat ajalmu. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا.
Umar berkata: “Demi Allah, kami tidak tahu apa-apa mengenai surat itu, kecuali apa yang kamu katakan.”
Wallahu A'lam
Used ford edge titanium - TITaniumArt.com
ReplyDeleteWe are the only craftsmanship and know no artisanship black titanium or have burnt titanium experience working on mens titanium earrings a titanium ion titanium hair color made of alloy called toaks titanium titanium oxide.