Pengutipan harus menggunakan catatan kaki:
1. Penulisan cacatan kaki yang merunjuk kepada buku dimulai dengan nama pengarang (tanpa dibalik dan tanpa gelar), diikuti koma, spasi, judul buku ditulis miring (tanpa koma setelah judul), kurung buka, tempat penerbit, titik dua, spasi, nama penerbit, koma, spasi, tahun penerbitan, tutup kurung, koma, spasi nomor halaman, dan diakhiri titik.
Contoh:
¹ Alwi Kaderi, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (Banjarmasin: Antasari Press, tth), 165.
2. Pengutipan dari artikel pada jurnal, dimulai dengan nama pengarang (tanpa dibalik dan tanpa gelar), diikuti koma, spasi, judul artikel ditulis tegak (tidak miring) dan diberi tanda kutip, diikuti kata “dalam”, nama jurnal ditulis miring, nomor jurnal, kurung buka, bulan (kalau ada), koma, tahun penerbitan, tutup kurung, koma, spasi, nomor halaman, dan diakhiri titik.
Contoh:
¹Idjang Tjaesono “Demokrasi Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Solusi Heterogenitas” dalam Jurnal Transnasional, (Vol 4, no 2 Februari 2013), 884.
3. Pengutipan dari artikel pada buku bungai rampai, sama dengan pengutipan pada artikel jurnal.
Contoh:
²Iksan Kamil Sahri, “Ideologi Islam Tradisional dalam Kitab Kuning” dalam Mozaik Kajian Islam di Indonesia (Jakarta: Alfabet, 2018), 80.
4. Pengutipan dari surat kabar dan sejenisnya, dimulai nama penulis, koma, judul artikel ditulis tegak (tidak miring), koma, nama surat kabar atau sejenisnya, koma, kurung buka, tanggal, bulan, koma, tahun penerbitan, tutup kurung, koma, nomor halaman, dan diakhiri titik.
Contoh:
²Yudi Latif, “Politik Akal Sehat” dalam Kompas (27 September 2016), 6.
5. Jika buku maupun artikel itu dikutip lagi tanpa diselingi dengan kutipan lain, maka ditulis: Ibid, titik, koma, spasi nomor halaman pengutipan, dan titik.
Contoh:
²Ibid., 87.
6. Jika terdapat pengutipan lagi baik dari buku maupun artikel tersebut dan diselingi dengan kutipan sumber lain, maka yang disebutkan adalah nama pengarang, koma, spasi beberapa kata dari judul buku maupun artikel dengan tiga titik, koma, spasi nomor halaman, titik.
Contoh:
²Harun Nasution, Filsafat Dan Tasawuf..., 99.
7. Pengutipan dari skripsi, tesis dan disertasi, dimulai dari nama penulis, koma, spasi, judul skripsi, tesis atau disertasi dengan tulisan tegak (tidak miring), spasi, kurung buka, tulisan “Skripsi”, “Tesis” atau “Disertasi” dicetak miring, titik, spasi, nama perguruan tinggi, tempat perguruan tinggi, spasi, tahun penyelesaian skripsi, tesis, atau disertasi, tutup kurung, koma, spasi, nomor halaman, dan diakhiri titik.
Contoh:
¹Abdul Azis, Komparasi tentang Kewarganegaraan dalam Negara Islam Klasik dengan Negara Modern (Tesis. IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009), 87.
8. Pengutipan dari internet dimulai nama penulis, koma, judul artikel ditulis tegak (tidak miring), koma, alamat website secara lengkap dan indeks yang menunjuk kepada artikel tersebut, koma, sertakan tanggal bulan dan tahun (jika ada), titik.
Contoh:
¹Kurnia Fajar Arifianti,“Taman Siswa”dalam http://www.scribd.com/doc/72779264/1213 diakses 27 September 2016.
9. Penulisan cacatatan kaki dari hasil wawancara adalah nama narasumber, koma, spasi, tulisan kata “Wawancara” dicetak miring, koma, spasi, tempat wawancara, koma, spasi, tanggal, spasi, bulan, spasi dan tahun wawancara, titik.
Contoh:
¹Nur Kholis, Wawancara, Surabaya, 21 Februari 2018.
10. Penulisan catatan kaki dari sumber terjemahan, dimulai dengan nama pengarang (tanpa dibalik dan tanpa gelar), diikuti koma, spasi, judul buku terjemahan ditulis miring, koma, spasi, “terj.”, spasi, nama penerjemah, spasi, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, spasi, nama penerbit, koma, spasi, tahun penerbitan, tutup kurung, koma, spasi nomor halaman, dan diakhiri titik.
Contoh:
¹Khaled M. Abou El Fadl, Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, terj. R. Cecep Lukman Yasin (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004), 1.
Keterangan: Angka penomoran dalam catatan kaki dicetak sedikit lebih tinggi dari permukaan rata-rata kata dalam nomor tersebut.
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah adalah daftar rujukan/referensi dari semua kutipan dan catatan kaki yang digunakan di dalam karya ilmiah. Rujukan yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka bersumber dari buku, makalah, maupun artikel di majalah atau koran. Dalam karya ilmiah, daftar pustaka terletak setelah bagian penutup.
Tujuan penulisan daftar pustaka yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah penulis terhadap pengutipan pernyataan atau pendapat orang lain di dalam karya ilmiah yang dibuatnya. Penulisan daftar pustaka memiliki aturan-aturan tertentu. Permasalahan yang umum terjadi di dalam penulisan daftar pustaka ialah kesalahan dalam cara menulis nama penulis karya ilmiah.
Seringkali penulis karya ilmiah pemula menulis daftar pustaka sama dengan catatan kaki, padahal dalam penulisan daftar pustaka cara penulisannya berbeda dengan catatan kaki. mau tau gimana cara menulisnya? simak sampai selesai...
Berikut ini adalah cara penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan format penulisan karya ilmiah.
Semua sumber yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan makalah, jurnal, dan skripsi (termasuk proposal) harus dicantumkan dalam daftar kepustakaan (Bibliografi).
- Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin kiri dengan nama pengarang, koma, judul buku dicetak miring, koma, tempat penerbitan, titik dobel, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, titik (tanpa halaman kutipan).
- Jika lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya ditulis masuk lima ketukan dari margin dengan spasi 1 (single).
- Nama pengarang diawali dengan nama yang paling populer dari pengarang yang bersangkutan.
- Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad dari nama populer pengarang.
- Rujukan dari Internet maupun Wawancara ditulis secara terpisah di bawahnya. Penulisannya sama dengan yang lainnya.
Contoh penulisan daftar pustaka:
S.J.,N. Drijarkara, Filsafat Manusia, Yogjakarta: Kanisius, 2007.
Wahyudi, Chafid, “Sufime Ki Hajar Dewantara” dalam Maraji’. No. 1, Vol. September 2015.
Latif, Yudi,“Politik Akal Sehat” dalam Kompas. 27 September 2016.
Azis, Abdul, Komparasi tentang Kewarganegaraan dalam Negara Islam Klasik dengan Negara Modern. Tesis. IAIN Sunan Ampel, 2009.