Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saya tumbuh besar bukan dari keluarga kaya ataupun keluarga miskin tetapi saya tumbuh dalam keluarga cukup dan sederhana. Banyak persoalan dalam dunia ini yang terkadang sulit untuk dapat kita pecahkan. Terlebih lagi kita sebagai anak yang selalu mengeluh kepada Tuhannya.
Dunia Pendidikan
Jauh dari mereka bukanlah hal mudah karena banyak tantangan yang harus di hadapi. Tidak sedikit anak-anak yang tidak kuat dan memilih mundur/boyong untuk tidak melanjutkan pendidikan mereka.
Yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah bertekad untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Aliyah dan bisa mengambil Kuliah supaya dapat mengamalkan ilmu, bekerja dan menyenangkan hati orang tua. Bukan perkara yang mudah karena biaya yang saya butuhkan harus saya cari sendiri alias mondar-mandir mencari program beasiswa. Alhamdulillah pada saat masuk kuliah saya lolos program beasiswa KIP Kuliah.
Mengapa memilih untuk belajar menulis??
Tingginya komitmen untuk berhasil
Komitmen dan kesungguhan hati saya untuk berhasil semakin tinggi ditambah lagi ucapan dari Orang Tua yang selalu berkata "Ojo ngersulo, pinter mok pek dewe". Sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan Pendidikan SLTA dan bisa lanjut ke jenjang perkuliahan meskipun kampus saya hanya STAI tapi saya sangat bangga karena basic kampusnya adalah pesantren dan saya juga minat dengan program studinya yakni Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Selalu mengingat Allah dalam segala persoalan
Saya adalah seseorang yang suka memotivasi orang lain untuk berhasil karena banyak juga teman-teman ketika ada masalah konsul ke saya,, dikira pskiater kali..hahah.... Walaupun terkadang semua yang saya ucapkan terlihat sombong. Setelah shalat lima waktu saya selalu tawassul kepada Nabi, kemudian guru-guru saya, karena saya yakin guru saya nanti pasti akan menghantarkan doa saya ke kanjeng nabi kemudian dihaturkan kepada Allah SWT. Karena jika kita langsung meminta kepada Allah akan sangat susah karena kita yang selalu melakukan maksiat dan jarang bertaubat.
Pesan saya
Jangan hanya Berdoa dan Meminta kepada Allah SWT tetapi malas untuk belajar, mudah mengeluh, putus asa dan mudah emosi. Manusia tidak lepas dari Perekonomian karena di saat anda terpuruk dan tidak punya uang maka di saat itulah anda akan mudah jatuh.
Bapak dan ibu adalah sosok yang saya kagumi dari kecil hingga sekarang dengan pembawaan bapak yang cukup keras dalam mendidik saya, yaa mungkin bapak saya mempunyai cara tersendiri mengapa mendidik saya dengan cara itu, mungkin agar saya tumbuh besar dengan mandiri dan tidak selalu mengandalkan orang lain.
Bapak juga tak banyak bicara, kebalikan dari ibu saya yang selalu menasehati, memberi saran, memberi kritikan jika ada kelakuan saya yang kurang benar. Berbeda dengan bapak yang hanya memakai isyarat yang kadang saya paham dan banyak juga yang tidak paham. Tetapi kedua orang tua saya ini mengajarkan kami berdua (dengan adik saya maksudnya) tentang arti hidup.
Ada dua pesan dari orang tua saya yang selalu saya ingat dan jadi pegangan hidup juga menjadi penyemangat belajar saya, isi pesan itu adalah "Sinau seng temen, ilmu & kesuksesan iku mok pek dewe" dan "Nek gurumu nerangno, rungokno!". Betul!! Pesan itu berbahasa Jawa, karena saya adalah orang jawa tulen campuran antara Jatim dan Jateng. Sekilas pesan itu hanya sebatas isyarat.. tetapi pesan itu bernilai tinggi buat saya.
Saya mengenal Google Adsense sejak menempuh pendidikan SLTP, pada saat itu saya sudah belajar membuat blog, website, dan belajar mendesain. Tapi pada saat itu minat saya untuk menulis sangatlah minim.