Ringkasan Kajian Ramadhan (Kitab Kifayah Al-Atqiya')

 

Keutamaan basmalah

Dengan membaca basmalah maka akan memudahkan segala urusan kita, sebab dengan membaca basmalah maka akan mempermudah barokah dan nikmat yang sangat besar sampai kepada kita. Tetapi tidak hannya itu, kita melakukan sesuatu juga diiringi dengan rasa ketidak bisahan kita untuk melakukan apapun tanpa bantuan Allah swt. Dan rosulullah juga memerintahkan kepada kita agar bisa membaca basmalah ketika akan melakukan suatu pekerjaan.

Nabi ialah paling wanginya orang wangi danjuga paling sucinya orang suci, ketika nabi berbicara di dalam suatu majlis maka di dalam majlis itu banyak keharuman seperti harumnya minyak misik. Allah berfirman yang artinya “jika bukan karena kamu (Muhammad) maka aku (Allah) tidak  akan menjadikan alam semesta.

 

Faedah sholawat

Banyak sekali faedah-faedah membaca sholawat diantaranya;

  1. Sholawat menerangi hati dari kegelapan atau kerupekan.
  2. Sholawat menjadi sebab wushul.
  3. Sholawat menjadi sebab jalan keluar semua permasalahan.

 

Taqwa

            Modal utama dalam memperoleh keberuntungan adalah taqwa, dan pokok pangkal keburukan adalah mengikuti hawa nafsu dan tipu daya setan. Jalan menuju taqwa ialah syari’at, thoriqoh dan hakikat.

 

Faedah taqwa

            Sebagian ulama’ berpendapat bahwa barang siapa yang mengharapkan sah taqwanya maka tinggalkanlah melakukan perbuatan dosa. Menurut Abu Abdillah taqwa ialah menjauhi perkara yang menjauhkan diri kita kepada Allah swt.

  • Kunci keberuntungan adalah taqwa.
  • Jika ingin mendapatkan ilmu ladunni maka bertaqwalah.
  • Barang siapa yang taqwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari perkara yang tidak kita sangkadan Allah akan memberikan kemudahan kepada kita.
  • Barang siapa yang taqwa kepada Allah, maka Allah akan melebur kesalahan kita dan Allah akan memberikan pahala yang agung.
  • Kunci mulya dunia adalah taqwa.
  • Paling sempurnanya kemuliyaan itu adalah kemuliyaan orang bertaqwa.

ü  Sesuatu yang dibangun atas dasar taqwa, maka tidak akan roboh sampai hari kiamat.

Keterangan :

o   Hakekat tanpa syari’at maka batal

o   Syari’at tanpa hakikat itu hampa.

o   Syari’at ialah segala perintah yang diperintahkan oleh Allah

o   Mengamalkan syari’at adalah thoriqoh.

o   Syari’at seperti perahu, thoriqoh seperti lautan dan hakikat seperti mutiara.

 

Waro’

            Menurut imam Qusyairy ra. Waro’ ialah meninggalkan perkara syubhat sedangkan menurut imam Al Ghozali ra. Waro’ di bagi menjadi empat tingkatan;

  • Waro’nya orang yang adil (sedengan) yaitu meninggalkan seluruh perkara yang ulama’ dan ahli fiqih melarangnya.
  • Waro’nya orang sholih yaitu meninggalkan perkara syubhat/samar.
  • Waro’nya orang yang bertaqwa yaitu meninggalkan perkara yang membahayakan atau mengkhawatirkan.
  • Waro’nya orang yang estu yaitu meninggalkan perkara yang tidak mengkhawatirkan atau membahayakan.

 

Taubat

            Taubat menurut bahasa berarti kembali dan menurut syari’at adalah kembali dari perkara tercela menuju perkara yang terpuji. Taubat ialah paling pentingnya pokok agama, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mau bertaubat.

            Nabi Muhammad saw. Bersabda yang artinya;

  • Pintu taubat tidak akan di tutup sehingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya.
  • Barangsiapa bertaubat sebelum rohnya sampai pada kerongkongan (sakarotul maut) maka Allah akan menerima taubatnya.
  • Orang yang bertaubat laksana orang yang tidak mempunyai dosa.

 

Syarat taubat

  • Sesal menyesali dari melakukan dosa.
  • Mempunyai keinginan kuat untuk tidak mengulanginya lagi.
  • Meninggalkan dosa.

 

Qona’ah

            Qona’ah ialah menerima pemberian atau berlaku hidup sederhana, dalam devinisi yang lain qona’ah ialah menerima pemberian sedikit dengan ridh. Dengan menghidupkan perilaku qona’ah meka repotasi kita akan dilindungi. Ibnu Alawi berkata; “ Sesungguhnya qona’ah itu seperti gedung harta yang tidak akan sirna, maka pilihlah qona’ah tersebutmaka kamu akan di beri hidayah dan hiduplah dengan menerapkan sifat qona’ah dengan tanpa kerakusan maka kehidupanmu akan terpuji dan tinggi derajatnya.”

 

Zuhud

        Zuhud ialah tidak bersandar pada materi, liberal dalam dunia itu lemah dan ketika mengharapkan dunia maka lihatlah siapa pemilik dunia dan siapa yang berhak untuk berkuasa di dunia ini, karena sesungguhnya haromnya dunia adalah siksa. Barangsiapa yang melihat dunia, maka dunia akan membutakannya dan barangsiapa yang mengandalkan dunia maka akan tersihir. Rosulullah saw bersabda; “ Barangsiapa yang mengharapkan nikmat ilmu tanpa belajar maka zuhudlah pada dunia.” Dengan mengamalkan sifat zuhud maka otomatis mengamalkan ilmunya juga.

 

Mempelajari ilmu syari’at

               Ilmu syari’at itu luas, dan yang wajib dipelajari adalah ilmu hal yaitu ilmu yang di butuhkan dirinya dalam hal ibadah atau muamalah. Ilmu hal termasuk juga;

  • Ilmu yang menjadikan ibadah sah (fiqih).
  • Ilmu yan menjadikan i’tiqod benar (tauhid).
  • Ilmu yang membersihkan dan menjernihkan hati (tasawwuf).

Hukum mempelajari ketiga ilmu tersebut ialah fardlu ‘ain, supaya kita terhindar dari aqidah yang rusak seperti aqidah mu’tazilah dan jabariyah. Ada suatu maqolah yang isinya “orang yang alimtetapi tidak mengamalkan ilmunya maka akan disiksa sebelum siksanya orang yang menyembah berhala, dan apabila mengamalkannya maka akan selamat akhirotnya.” Ulama’ turats berkarya atau mengarang kitab tidak lepas dari Alquran dan hadits akan tetapi redaksi yang disampaikan berbeda-beda.

 

Ikhlas

         Ikhlas ialah menyengaja beramal dan bertujuan hanya semata untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ikhlas ada tiga tingkatan, diantaranya;

  • Ikhlas yang bertujuan hanya untuk mendekatkan diri dan mencari ridho Allah semata, dan ini termasuk derajat ikhlas yang paling mulia.
  • Ikhlas yang bertujuan untuk akhirat, seperti ingin mendapatkan pahala dan takut terhadap siksa.
  • Ikhlas yang bertujuan untuk duniawi seperti ingin rizki lancer dll. Maka tingkatan ini termasuk yang paling rendah karena mendekati riya’.

Jauhilah perbuatan riya’ karena riya’ bisa melebur pahala ibadah dan paling agungnya perkara yang bisa merusak, riya’ sendiri adalah mencari derajat dan ingin diagugkan manusia karena amal akhirotnya.

 

Uzlah

        Uzlah adalah menyendiri dari makhluk, maka lakukanlah uzlah karena makhluk akan menjerumuskan pada kesesatan, dan sesungguhnya cenderung pada makhluk adalah kerusakan karena omongan makhluk ialah membuat kerasnya hati.

 

Menjaga waktu

            Termasuk 9 wasiat yaitu salah satunya adalah menjaga waktu, maksutnya ialah menjaga waktu untuk taat. Jika waktu dihabiskan untuk taat atau mendekatkan diri kepada Allah maka hal itu termasuk perkara yang membangkitkan uzlah dari manusia dan hendaknya tidak membiarkan waktu kosong tanpa ibadah, karena sesungguhnya setiap nafas manusia adalah mutiara dan tidak bisa di beri harga. Dan hendaknya kita meninggalkan perkara yang tidak berfaedah, karena keinginan nafsu kita ialah keinginan yang tidak ada manfaatnya.

 

Dzikir

            Dzikir sangat penting dilakukan, terutama setelah sholat. Manfaat dzikir sangat banyak, diantaranya ialah menerangi hati dan menghilangkan sifat mazmumah (tercela) pada diri kita. Dzikir sangat banyak contohnya diantaranya ialah bacaan tahlil, tahmid, tasbih, dll. Dan yang paling utamanya dzikir adalah kalimat tahlil laa ilaaha illallah. Nabi besabda “Barangsiapa melakukan sholat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir sampai waktu terbitnya matahari kemudian melakukan sholat dua rokaat maka pahalanya seperti melakukan ibadah haji.“ menurut imam Al Ghozali ra. “Waktu diantara terbitnya fajar sampai terbitnya matahari ialah waktu yang sangat mulia.”

 

Adab membaca Al Qur’an

            Adab membaca Alqur’an ada dua yakni adab secara dhohir dan adab secara batin, diantara adab batin ialah niat membaca Alqur’an dengan ikhlas dan berniat untuk menjernihkan hati juga mendekatkan diri kepada Allah swt. Hendaknya membaca Alqur’an tidak disertai riya’ dan cara membacanya tidak dibuat-buat dan hendaknya membangun perasaan seakan-akan dihadapan Allah swt. Membaca Alqur’an itu paling utamanya ibadah dan paling agungnya taat, maka alangkah baiknya membaca Alqur’an ketika awal siang (subuh) dan awal malam (maghrib). Alqur’an kelak di hari kiamat akan memberi syafaat kepada orang-orang yang membaca, menghafal, mempelajari, menggali nilainya, dan mengamalkanya.

 

Ilmu

            Ilmu ialah tempat menanam setiap keutamaan maka sibukkanlah waktumu untuk belajar atau menggali ilmu yang bermanfaat dan sibukkanlah waktumu untuk berdzikir, membaca Alqur’an dan mencari bekal hidup seperti bekerja untuk diri sendiri atau keluarga, tetapi yang paling utama yaitu menyibukkan diri untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Antara ilmu dan ibadah maka lebih utama ilmu, dan salah satu mencari ilmu itu dengan cara berkumpul dengan orang-orang yang berilmu. Keutamaan mencari ilmu akan diperoleh jika diniati mencari ridho Allah swt dan sebagai bekal akhirat, dan apabila berniat untuk dunia semata. Maka, yang diperoleh bukan keutamaan akan tetapi kerusakan yang diperolehnya, sebagaimana hadirs nabi saw. “Belajarlah semampumu hanya untuk mencari ridho Allah maka sesungguhnya ilmu yang diperoleh tersebut termasuk perahu keselamatan. Dan barangsiapa yang mencari ilmu hanya untuk mengharap ridho Allah semata maka akan mendapatkan bau harumnya surga.”

Sekian..

Sumber: Kajian Ramadhan PP. Al Fithrah SBY, Kitab Kifayah Al-Atqiya’ Wa Minhaj Al-Asfiya’, Narasumber: Dr. Muhammad Musyafa’, S.Ud., M.Th.I. (Dosen STAI Al Fithrah SBY)

Abd Hamid Majid

Seorang Mahasiswa Universitas di Jawa Timur, Indonesia

Post a Comment

Previous Post Next Post