Peran Agama Islam Dalam Kehidupan

Islam Sebagai Agama

Ajaran islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis memberikan petunjuk yang benar dan hakiki dalam membimbing manusia menjalani kehidupan. Pemahaman islam tidak terbatas kepada pengertian ibadah, melainkan kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Artinya islam sebagai ajaran moral yang membentuk seluruh perilaku masyarakat yang baik dan terpuji.

Agama islam juga sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, karena di dalamnya diajarkan adab-adab dan etika dalam hidup bermasyarakat serta diajarkan bagaimana hidup dengan damai, tenteram dan sejahtera.


Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah agama sering digunakan seperti agama islam, agama kristen, umat beragama, toleransi antar umat beragama dan sebagainya. Istilah agama ini tampak menyatu dengan kehidupan masyarakat, bahkan menjadi suatu bentuk ciri khas dan karakter. Hal ini menjadi salah satu identitas kehidupan bagi masyarakat.

Konsep utama ajaran islam ialah akidah, ibadah dan akhlak. Ketiga konsep utama ini merupakan kunci pembuka dalam mengamalkan ajaran islam. Islam di bangun atas dasar akidah yang baik dan benar, kemudian ibadah menjadi isi ajaran dan akhlak merupakan penampilan atau aksi dari ajaran islam. Konsep pendidikan pengamalan ajaran agam islam merupakan proses keislaman kedalam diri pribadi manusia mengingat pada hakikatnya bertujuan untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa dalam kehidupan lahiriah dan batiniah manusia. 

Ajaran agama islam difungsikan sebagai sistem acuan sikap dan dasar pijakan para pemeluknya dalam interaksi sosial yang toleran, rasa solidaritas, menjaga kerukunan di dalam masyarakat. Isyarat ini dapat dilihat dalam berbagai aspek ajaran agama islam. Begitu pula dalam ajaran agama lain.

Islam sebagai agama yang paling sempurna memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh agama manapun yang dianut oleh manusia. Karakteristik inilah yang menjadikan islam benar-benar agama yang lengkap dan sempurna. Di antara karakteristik islam antara lain:

1. Agama islam sesuai dengan fitrah manusia. Artinya, agama islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun pemikiran sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Dan juga agama islam memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi dan menempatkan manusia pada posisi yang benar.

2. Ajaran islam sempurna. Artinya, materi ajaran islam berisi petunjuk-petunjuk tentang seluruh aspek kehidupan manusia. Petunjuk itu ada yang disebutkan secara eksplisit  oleh al-Qur’an dan hadis. Dan ada yang disebutkan secara implisit.

3. Dalam bidang ilmu dan budaya, ajaran islam mempunyai karakteristik bahwa islam bersifat terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif. Terbuka dan akomodatif dalam arti, islam menerima masukan ilmu dan budaya dari luar. Selektif dalam pengertian bahwa islam harus memilih ilmu dan budaya luar yang masuk untuk menseleksi agar selaras atau sejalan dengan prinsip ajaran islam. 

4. Dalam bidang sosial, islam mengajarkan bahwa seluruh bidang ajaran islam pada akhirnya adalah untuk kesejahteraan manusia, sehingga islam menjunjung tinggi sikap tolong-menolong, saling menasihati, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa dan kebersamaan.

5. Dalam bidang ekonomi, islam tidak mengajarkan ekonomi kapitalisme dan juga bukan ekonomi sosialisme. Melainkan islam mengajarkan keseimbangan antara nilai-nilai kapitalisme dan nilai-nilai sosialisme. Karena islam mengakui adanya hak individual dalam ekonomi sekaligus mengakui adanya hak sosial.

6. Dalam bidang kesehatan, islam lebih mementingkan preventif (bersifat mencegah) dari pada terapi. Artinya menjaga kesehatan itu lebih baik dari pada pengobatan, walaupun islam juga mengajarkan pengobatan sebagai ikhtiar untuk mengatasi gangguan atau penyakit, baik berkaitan dengan fisik maupun psikis.

7. Dalam bidang politik, islam tidak memerintahkan bentuk pemerintahan tertentu, yang penting pemerintahan tersebut dapat menjadi sarana terwujudnya keadilan, kedamaian, kemakmuran, dan sejenisnya bagi masyarakatnya. 

Dilihat dari karakteristik ajarannya, islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta sekaligus menjadi karakter utama yang ada dalam ajarannya. Islam memiliki berbagai karakter yang merupakan cabang dari karakter utama yang sesuai dengan fitrah setiap makhluk ciptaan Allah SWT sehingga islam dikatakan sebagai agama yang sempurna, berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. 

Peran Agama Islam Dalam Kehidupan Manusia

Mengartikan agama dari sudut kebahasaan nampaknya lebih mudah dibandingkan secara istilah, sehingga ada beberapa ahli yang tidak tertarik mendefinisikannya. Harun Nasution mengatakan, bahwa agama mengandung ikatan yang harus dipegang dan harus dipatuhi oleh manusia. Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Satu kesatuan gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra. 

Salah satu syarat kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma sebagai kesejahteraan agama. Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Untuk mencapai kedua ini harus diikuti dengan syarat yaitu percaya dengan adanya Tuhan yang maha Esa.

Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada masyarakat manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang di dalamnya tidak saja mengenal satu segi, tetapi mengenal berbagai segi dan kehidupan manusia. 

Pada dasarnya agama islam bertujuan untuk mengesakan Allah dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang beradap dan berbudi luhur, Islam menyuruh manusia untuk mendirikan shalat, islam menuntun umatnya pada jalan yang benar. Jika umat manusia masuk ke dalam agama islam dan mempelajarinya maka akan menjadikan manusia berkualitas dari sisi spiritual, intelektual, dan moral sehingga tercipta perdamaian.

Agama islam juga memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenan dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyarakatan yang ada bertumpu pada suatu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. 

Ajaran islam di bidang sosial termasuk yang paling menonjol karena seluruh bidang ajaran islam pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Namun, khusus dalam bidang sosial ini islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa dan kebersamaan. 

Masalah agama tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya peran agama dalam kehidupan masyarakat antara lain:

1. Berperan edukatif
Ajaran agama secara yuridis berfungsi untuk menyuruh dan melarang. Kedua unsur tersebut mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama.

2. Berperan sebagai penyelamat
Keselamatan yang diajarkan oleh agama adalah keselamatan yang meliputi bidang luas. Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah keselamatan meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat.

3. Berperan sebagai perdamaian
Melalui agama, seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila seseorang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat atau penebusan dosa.

4. Berperan sebagai kontrol sosial
Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok karena ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang/kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru yang diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu kadang kala mampu mengubah kesetiaannya kepada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu. 

5. Berperan sebagai pemupuk rasa solidaritas (kesetiakawanan)
Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh.

6. Fungsi transformatif
Fungsi ini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.

7. Berfungsi sublimatif
Ajaran agama islam memfokuskan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat ukhrawi melainkan juga yang bersifat duniawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus karena dan untuk Allah merupakan ibadah. Selain itu peran agama dalam masyarakat di tengah perubahan sosial yang terjadi juga berfungsi sebagai doktrin yang menjadi sumber nilai bagi pembentukan kepribadian.  Doktrin agama manapun yang dianut oleh komunitas manapun di belahan dunia ini mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjadi manusia yang baik dan manusia yang jujur, manusia yang memiliki rasa kasih sayang, mencintai kedamaian, dan membenci kekerasan dan lain sebagainya.

Melihat fungsi agama yang begitu penting dalam kehidupan manusia, maka seyogyanya manusia memahami dan mengamalkan keyakinan keberagamaannya dengan sepenuh hati. Agar fungsi agama tersebut dapat kita rasakan dalam hidup bermasyarakat di era modern seperti saat ini. Agama islam berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian serta ketaatan. Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu.

Kesimpulan dari sedikit tulisan di atas adalah Pada dasarnya, agama islam bertujuan untuk mengesakan Allah SWT dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudi luhur. Agama islam memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan masyarakat, karena agama memberikan sebuah sistem nilai yang memiliki divisi pada norma-norma masyarakat untuk memberikan pembenaran dalam mengatur pola kehidupan dan perilaku manusia.

Agama islam mengajarkan dan mendorong manusia untuk berakhlak mulia, bekerja keras, jujur, adil, amanah, mencintai ilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Dengan karakteristik ajaran islam yang demikian itu, maka sangatlah beralasan jika ada sebagian orang yang berpendapat bahwa islam adalah sebagai jalan hidup yang terbaik.


Sumber:

  • Nasution, Harun, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Vol. 1, Jakarta: UI Press, 1979.
  • Ali, Mudzakkir, Pengantar Studi Islam, Semarang: Wahid Hasyim University Press, 2014.
  • Sa’diyah, Halimatus, “Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakat” dalam Islamuna. Vol 3 Nomor 2 Desember 2016.
  • Arif, Mohammad, Studi Islam dalam Dinamika Global, Kediri: STAIN Kediri Press, 2017.
  • Jurdi, Syarifuddin, Sosiologi Islam dam Masyarakat Modern, Jakarta: Kencana Pranada Media Grup, 2010.
  • Nur, Amiruddin Z., “Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat” dalam Jurnal Al-Mau’izah, Vol. 1 No 1 September 2018. 

Abd Hamid Majid

Seorang Mahasiswa Universitas di Jawa Timur, Indonesia

Post a Comment

Previous Post Next Post