Peradaban Islam Di Andalusia
Spanyol adalah negara yang pernah ditaklukkan islam untuk mengembangkan agama islam di negara tersebut. Ketika islam memasuki negeri Spanyol, begitu banyak mengalami perkembangan peradaban yang pesat baik melalui kebudayaan maupun pendidikan islam dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra kemudian meningkat dengan mempelajari ilmu akal.karena dalam waktu relatif singkat cordova dapat menyaingi baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Karena itu kehadiran islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Awal sebelum islam memasuki negara Spanyol, bangsa yunani dan romawi telah mendiami Spanyol. Mereka menempatkan ibukotanya dikota toledo disebabkan karena kota ini terletak di Andalusia. Mereka memperkuat usaha penjagaan kota ini untuk mempertahankan kepemilikan mereka atas kota ini.
Masuknya islam ke Spanyol membuktikan bahwa islam mengalami kemajuan yang mana pada saat itu pada masa kekuasaan khalifah Umayyah, pada masa khalifah al-Walid bin Abdul Malik. Beliau adalah salah satu khalifah besar dari dinasti ini.
Masa kemajuan islam di spanyol memasuki masa gemilang, bahwa peradaban islam mencapai puncak kejayaannya berkat adanya ketekunan pemeluk islam dalam mencari dan menyebarkan ilmu pengetahuan karena adanya dorongan yang kuat dari ajaran islam itu sendiri.
Masuknya Islam Di Spanyol
Islam masuk di negara Spanyol pada masa khalifah al-Walid bin Abdul Malik (705-715) beliau adalah salah seorang khalifah daulah Umayyah yang berpusat di damaskus. Islam masuk ke Spanyol lewat afrika utara yang saat itu menjadi salah satu provinsi daulah Umayyah. Islam masuk Spanyol dalam dua gelombang, yang pertama pada masa khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan yang kedua pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Pada gelombang pertama ada tiga pahlawan islam yang lebih berjasa memimpin pasukan islam dalam proses penaklukan Spanyol. Mereka adalah:
1. Tharif bin Malik, beliau sebagai pasukan perintis dan penyelidik. Dia berangkat diutus Musa bin Nusair pada tahun 710 M. Dengan jumlah pasukan sebanyak 500 orang. mereka berhasil menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan dan benua Eropa. Diantara pasukan Tharif adalah adalah tentara berkuda , menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh julian . Dalam pertempuran pertama mereka tidak mendapat penyerangan perlawanan, justru mereka memenangkan pertempuran itu dan membawa harta rampasan yang banyak ke Afrika Utara. Dan pada tahun 711 M Musa ibnu Nusair mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang dibawah pimpinan Thariq ibnu Ziyad.
2. Thariq bin Ziyad, yang lebih dikenal dari beliau adalah sebagai pasukan penakluk. Mereka diutus oleh Musa bin Nusair dengan mengirim jumlah pasukan sebanyak 7000 orang yang pada saat itu mereka adakan pada tahun 711 M. Sebagian besar pasukannya berasal dari suku barbar dan sebagian lainnya juga berasal dari orang arab yang dikirim oleh khalifah al-Walid. Saat itu mereka menyeberangi sebuah gunung tempat dimana Thariq dan pasukannya pertama kali mendarat dan menyiapkan pasukan untuk melakukan penyerangan yang juga disebut dengan istilah nama Gibraltar (Jabal Thariq). Mendengar kedatangan Thariq seketika raja Roderik mempersiapkan pasukan Ghatian yang berjumlah sebanyak 70.000 atau 100.000 orang-orang yahudi dan orang-orang yang selama ini ditindas oleh raja Roderik. Bisa dikatakan jauh lebih banyak dari pasuka Thaqir binZiyad, oleh karena itu Musa mengirim pasuka tambahan sebanyak 5000 orang atas permintaan Thariq dan keseluruhan menjadi 12.000 pasukan. Dan sebelum dimulainya pertempuran, Thariq sempat memberi nasehat dan dorongan kepada pasukannya agar mereka berjihad dijalan Allah.
Di suatu tempat yang bernama Wadi Bakkah, raja Roderik terkalahkan diserang dan dipukul sampai terbunuh dan pasukannya juga dikalahkan akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa raja Roderick hanya luka dan melemparkan diri ke lembah lakkah dan jasadnya terbawa oleh aliran air sungai sampai ke samudra atlantik. Dan saat itu pula Thariq dan pasukannya menaklukan kota Cordova, Granada dan Toledo.
3. Musa bin Nusair, setelah Thariq membuka jalan bagi penaklukan lebih luas lagi, disini Musa bin Nusair merasa ingin membantu pasukan Thariq. Beliau berangkat dengan pasukan yang berjumlah besar menyeberangi selat pada tahun 712 M. Dan satu persatu beliau dapat menaklukkan kota yang dilaluinya seperti kota Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida. Musa juga ikut bergabung dalam pasukan Thariq di toledo. Dan akhirnya mereka berdua berhasil menguasai seluruh kota di penting di Spanyol juga termasuk bagian utara negara Spanyol mulai dari Saragosa sampai Navarre.
Jika mungkin pada saat itu khalifah al-Walid tidak menyuruh untuk menghadap khalifah di damaskus untuk melaporkan hasil penaklukkan mereka, bisa jadi saat itu khalifah Thariq dan Musa mereka akan dapat menaklukkan seluruh Spanyol sampai Prancis, Italia bahkan seluruh Eropa barat.
Dan pada gelombang kedua, penaklukkan kota Spanyol pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717 M) perluasan selanjutnya tertuju pada sekitar daerah pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan dan kepemimpinan dipercayakan kepada Al-Samah akan tetapi dia gagal dan terbunuh pada tahun 102 H dan selanjutnya diberikan kepada Abdurrahman Ibnu Abdullah al-Ghafiqi. Beliau dan pasukannya ia menyerang kota Bordreu, Poiter, dan kota Tours akan tetapi sesampainya disana mereka ditahan oleh Charles Martel dan tetntara yang dipimpinnya gagal dan menyerah kembali ke Spanyol . Dan setelah kejadian itu masih ada banyak lagi kejadian pertempuran seperti di Avirignon pada tahun 734, di Lyon tahun 743 dan pulau dilaut tengah, Majorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian Cicilia jatuh ke tangan islam pada zaman Bani Umayyah.
Pada masa penaklukkan Spanyol oleh orang-orang islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini mengalami keadaan yang mengenaskan. Jika secara politik, terkoyak-koyak dalam beberapa negeri kecil dan pada saat itu juga penguasa Ghotic tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa yakni aliran Monofisit dan yahudi. Dan penganut agama yahudi dipaksa menurut agama kristen, jika tidak mau akan disiksa dan dibunuh secara brutal.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa penyerangan pasukan islam ke negara Spanyol hanya sukses pada gelombang pertama saja, pada gelombang kedua gagal karena kondisi sosial politik serta ekonomi yang sudah berubah walau dalam rentan waktu singkat selama lima tahun. (712-717 M).
Periode Kekuasaan Islam Di Spanyol
Ketika islam berada pertama kali di daerah Spanyol sampai masa runtuhnya, islam memiliki peran penting dalam perkembangannya. Islam di Spanyol berkuasa selama tujuh setengan abad, dan memakan waktu yang sangat lama untuk mengembangkan islam. Disini menurut Dr. Badri Yatim sejarahnya dapat dibagi menjadi beberapa periode yakni:
1. Periode pertama (711-755 M)
Pada periode ini, spanyol berada dibawah pemerintahan bani Umayah di Damaskus. Saat itu stabilitas politik negeri Spanyol belum bisa dibilang sempurna, masih adanya gangguan dari luar maupun dari dalam.
Gangguan dari dalam yaitu adanya perselisihan antara penguasa elit dan juga perbedaan pandangan antar khalifah Damaskus dan gubernur Afrika utara yang pusatnya di Kairawan.jika gangguan dari luar yaitu dari sisa-sisa musuh islam di Spanyol yang tinggal di pegunungan.
2. Periode kedua (755-912 M)
Di periode ini Spanyol berada dibawah kepemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol pada tahun 755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil, beliau adalah keturunan dari bani umayyah yang berhasil lolos dari kerajaan bani Abbasiyah ketika bani Abbasiyah berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Spanyol. Dan diperiode ini umat islam mulai memperoleh kemajuan, baik dibidang politik maupun peradaban. Saat itu islam mulai mengalami perkembangan yang dahsyat dan mampu memperluas wilayah kekuasaan di daerah spanyol. Abdurrahmna Ad-dakhil mendirikan masjid cordova dan sekolah di kota-kota besar spanyol.
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Di periode ini mulai berlangsungnya pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir sampai munculnya raja-raja kelompok (Muluk al-thawaif) di periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa. Umat islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan yang menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nasir mendirikan Universitas Cordoba yang mana perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku dan masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.
Abdurrahman III adalah seorang raja yang masa pemerintahannya paling lama sekitar 50 tahun di tahun itu dia membela kerajaan yang didirikan oleh nenek moyangnya. Pada masa ini merupakan masa yang sangat gemilang dalam sejarah Arab Spanyol. Segala pemberontakan didamaikan, perpecahan dipersatukan kembali, perselisihan dihapuskan. Islam telah sanggup mempertahankan kekuasaan arab di Spanyol. Ia juga meninggalkan jejak besar dalam sejarah tidak hanya di Iberia akan tetapi juga di seluruh Eropa. Setelah masa kekhalifaham Abdurrahman III yang dilanjut oleh puteranya Al-Hakam II (961-976 M) dan putera Al-Hakam yaitu Hisyam II (976-1009 M) akan tetapi ketika Hisyam menjad kepemimpinan dalam usia 11 tahun merupakan awal dari kehancuran Bani Umayyah di Spanyol. Hingga akhirnya ditahun 1013 M, spanyol sudah terpecah menjadi negara kecil yang berpusat di kota tertentu.
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Di masa ini Spanyol sudah terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil yang berpusat dikota tertentu dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau al-Mulukuth thowaif yang berpusat di kota Sevilla, Cordoba, Taledo. Dan juga islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Jika terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai itu meminta bantuan kepada raja-raja kristen. Namun, kehidupan intelektual terus berkembang . istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari istana ke istana lain.
5. Periode kelima (1086-1248 M)
Periode ini islam di spanyol meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidin (1146-1235 M)
a. Dinasti Murabithun
Dinasti ini pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang kuat yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfim di Maroco, Afrika Utara. pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy. Dan akhirnya islam dapat memasuki spanyol dan menguasainya. Dan perkembangan selanjutnya, dinasti ini dipimpin oleh penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan wilayah Saragossa dapat dikuasai kaum kristen pada tahun 1118 M. Dan pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini digantikan oleh dinasti Muwahhidun.
b. Dinasti Muwahhidun
Dinasti ini berpusat di Afrika Utara yang didirikan Muhammad ibnu Tumart. Pada masa ini, berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang kuat yaitu di negara Balansia (Valencia) dan Marsiah (Marcia). Dinasti ini datang ke Spanyol atas pimpinan Abd Al-Mun’im dan mengalami banyak kemajuan ditandai dengan dimana kota-kota muslim penting yakni Cordova, Almeria, dan Granada jatuh dibawah kekuasaannya. Tetapi dinasti ini juga sempat mengalami kemunduran pada tahun 1212 M dimana saat itu tentara kristen berhasil memperoleh kemenangan di Las Navas de Tolesa. Dan ditahun 1238 M Cordova jatuh ditangan penguasa kristen dan Seville jatuh pada tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah islam di Spanyol terlepas dari penguasa islam.
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Periode ini hanya berkuasa dibawah dinasti Ahmar atau daulat Nasriyah (1232-1492 M) dinasti ini mendirikan istana alhambra di kota Granada. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti zaman abdurrahman An-Nashir. Akan tetapi secara politik termasuk pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana untuk merebutkan kekuasaan. Abdullah merasa tidak senang karena menunjuk anaknya yang lain sebagai raja. Ia memberontak dan merampas kekuasaan. Pada pemberontakan itu ayahnya terbunuh dan digantikan Muhammad bin Sa’ad. Kemudian Abu Abdullah meminta bantuan pada Ferdinan dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah, dan Abu abdullah naik tahta.
Ferdinan dan Isabella akhirnya menikah dan mempersatukan kerajaan besar Aragon dan Castilia. Dan setelah bersatu, pada tahun 1492 M mereka menyatukan kekuatan untuk memerangi kerajaan Granada.tapi akhirnya mereka menyerang balik terhadap kekuatan Abu abdullah tetapi abu abdullah tidak kuasa menahan serangan Kristen sehingga Abu abdullah kalah dan menyerahkan kekuasaan pada Ferdinand dan Isabella dan Abu Abdullah hijrah ke Afrika Utara.
Berakhirnya kekuasaan islam di Spanyol pada tahun 1492 dengan jatuhnya kerajaan Bani Ahmar dan saat itu juga sebagian dari mereka terpaksa untuk memeluk agama nasrani, ada juga yang sudah mati dibunuh dan ada yang masih tetap memeluk agama nenek moyangnya secara diam-diam. Dan bisa dikatakan sudah tidak ada lagi umat islam di wilayah ini sejak tahun 1609 M.
Kemajuan Peradaban Islam Di Spanyol
Dalam waktu hampir tujuh abad islam menguasai Spanyol (Andalusia) dan islam sudah banyak menguasai dan meraih prestasi di beberapa bidang dimana pengaruhnya bisa membawa Eropa pada kemajuan yang lebih kompleks diantaranya yakni:
1. Kemajuan Intelektual
Spanyol sudah banyak meraih keuntungan dibidang ekonomi. Disitulah mulai muncul banyak pemikiran yang mengakibatkan bidang keilmuan yang terlihat di Spanyol.
a. Bidang filsafat
Saat pemerintahan Muhammad bin Abdurrahman (852-866 M) mulai mengembangkan minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan akan tetapi usahanya tak banyak membuahkan hasil. Lalu dilanjutkan oleh al-Hakam (961-976 M) dia mempunyai ide untuk menerjemahkan begitu banyak karya-karya filsafat dengan ini mempunyai dampak besar terhadap Cordoba dan perpustakaan Universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu di dunia islam dan merupakan jembatan ilmu Yunani-arab ke Eropa. Dan juga Abu Bakar Muhammad ibnu al-Sayig yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Bajjah. Beliau merupakan tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol. Beliau lahir di Zaragona dan meninggal akibat keracunan. Dan karyanya yang masih dikenang ialah an-nafs dan Risalah ittisal. Lalu tokoh kedua yakni Ibnu Thufail. Ia lahir di sebuah dusun kecil sebelah timur Granada dan ia wafat pada tahun 1185 M. Sejarahnya ia banyak menulis tentang kedokteran, astronomi dan juga filsafat. Karya filsafatnya yang terkenal berjudul Hayy ibn Yaqzan. Dan pada akhir abad ke 12 M datang seorang pengikut Aristoteles dalam bidang filsafat ia adalah Ibnu rusyd dari Cordoba yang lahir di Cordoba juga pada tahun 1126 Mdan meninggal pada tahun 1198 M. Dan karya terbesarnya adalah Tahafud at-tahafut.
b. Bidang Sains
Ada beberapa nama yang terkenala pada saat itu dalam bidang kedokterannya, yakni Wafid al-Lakhmi, Khalaf az-Zahrawi, dan Zurh. Dan ada juga dari golongan wanita yakni Umm al-hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz. Dan Abul Qasim az-Zahari yang merupakan dokter bedah menulis buku at-Tasrif sebanyak 30 jilid. Ibnu Khaitamah yang ahli dalam menangani penyakit malaria dan juga Ammar al-Marsudi yang menangani ahli mata.
Dan di bidang Astronomi ada beberapa ahli yakni Abbas ibnu Farnas yang terkenal dalam ilmu kimia dan astronomi juga orang pertama yang menemukan kaca dari batu . Lalu ada Ibrahim ibnu Yahya an-Naqqas termasuk ahli astronomi yang juga bisa menentukan waktu kapan terjadinya gerhana matahari Dan ia membuat teropong bintang. Dan juga Ahmad ibnu Kas yang ahli dalam obat-obatan.
c. Bidang Sejarah dan Geografi
Di bidang ini yang terkenal saat itu ialah Ibnu Jubeir dari Valencia. Ia menulis tetntang negeri-negeri muslim mediterania dan Sicilia. Dan Ibnu Batutah dari Tangier yang mencapai samudra pasai dari indonesia sampai china. Ibnu al-Khatib yang menyusun riwayat Granada dan Ibnu Khaldun yang merumuskan filsafat sejarah. Sejarawan ini kebanyakan bertempat tinggal di Spanyol.
d. Bidang Fiqih
Di bidang ini pada saat itu spanyl dikenal menganut madzhab Maliki dibawa Ziyad ibn Abd ar-Rahman yang kemudian diteruskan Ibnu Yahya sebagai hakim pada masa Hisyam ibn Abd Rahman. Dan juga para ahli lainnya Abu Bakar ibn al-Qutiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi, Ibn Hazm. Adapun Ibnu Rusyd selain ahli filsafat ia juga ahli ilmu fiqih dengan karyanya yang berjudul Bidayah al-Mujtahid wan nihayah al-Muqtasid.
e. Bidang Musik dan Kesenian
Pada bidang ini Spanyol islam memiliki tokoh yang terkenal sebagai pengubah lagu dan ilmunya diwariskan kepada anak-anaknya, dan olmu itu juga ia berikan kepada para budak, ia adalah al-Hasan ibn Nafi.
f. Bidang Bahasa dan sastra
Dalam pemerintahan islam di Spanyol dan para penduduk disana, bahasa arab menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan. Dalam kemajuan bidang ini, banyak karya satra seperti al-Iqa’ al-Farid karya Ibnu aba Rabbih, az-Zakirah fi Mahasin Ahl al-Jazirah karya Ibnu Bassam dan al-Qala’id karya al-Fath ibnu Khaqan.
2. Kemajuan Pembangunan Fisik
Yang menjadi tanda kemajuan ini yakni dibangunnya pasar-pasar sebagai pendukung perdagangan dan juga sistem irigasi untuk meningkatkan pertanian. Selain itu juga industri banyak berkembang seperti logam, tekstil dan barang tembikar lainnya. Akan tetapi yang paling terlihat dari kemajuan ini yaitu dibangunnya gedung-gedung kota, istana, masjid dan taman kota.
Masa Kemunduran Peradaban Islam Di Spanyol
Ada beberapa penyebab kemunduran dan kwhancuran islam di Spanyol yakni:
1. Konflik Sesama Muslim
Yang menjadi sebab perpecahan politik pada masa Muluk alThawa’if adalah mundurnya peradaban islam di Spanyol. Saat itu, setiap raja di daerah Malatiga, Toledo, Seville, Granada berusaha menyaingi Cordova yang mana Cordova saat itu satu-satunya pusat pemerintahan dan ilmu pengetahuan peradaban islam di Spanyol. Hal tersebut memberikan dampak positif seperti memberi peluang terbukanya pusat peradaban baru akan tetapi dampak negatifnya ialah konflik antar sesama pemerintahan islam mengalami kemunduran pemerintahan islam di Spanyol
2. Konflik dengan Kristen
Saat itu penguasa islam spanyol membiarkan Kristen mempertahankan adat istiadat mereka. Akibatnya kehidupan islam di Spanyol tak berhenti dari pertentangan dan perlawanan islam dengan kristen. Ketika islam memperoleh kemajuan dan umat kristen hanya diam dan menikmati hasilnya, sementara ketika saat kristen memperoleh kemajuan pesat pada abad ke 11 umat islam diperangi dan diusir secara kejam.
3. Kesulitan Ekonomi
Pada masa kemundurannya ini disebabkan karena sibuk mengurusi konflik yang berkepanjangan antara sesama islam dan islam dengan kristen yang membuat mereka lalai dan membiarkan perekonomian. Dan saat itulah terjadinya perekonomian yang sangat memberatkan yang juga mempengaruhi kondisi politik dan militer. Disaat-saat seperti ini kristen mempunyai kesempatan untuk menghancurkan umat islam.
4. Keterpencilan
Karena berada di belahan Eropa, letak geografis Spanyol bagi dunia islam termasuk kecil, sementara islam lainnya berada di belahan asia dan afrika. Sehingga mereka berjuang sendirian ketika mendapat serangan musuh dari utara spanyol. Maka ketika umat islam di Spanyol diperangi oleh mat kristen maka negara islam lainnya tidak bisa memberikan bantuan.
Sumber:
- Syamruddin Nasution, Sejarah peradaban islam, Riau: Yayasan Pusaka Riau, Cet. 3, 2013.
- Ahmad Syalabi, Sejarah dan kebudayaan islam, Cet. 1, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983.
- Badri Yatim, Sejarah peradaban islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
- Dr.Siti Zubaidah, Sejarah peradaban islam, Medan: Perdana Publishing, Cet. 1 Oktober, 2016.
- Luthfi Abd. Badi’, al-Islam fi isbaniya, Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-Misriyah, 1969.