kesempurnaan Pengetahuan Rasulullah SAW (Dalam Kitab Muhammad Al-Insan Al-Kamil)

kesempurnaan Pengetahuan Rasulullah SAW Dalam Masalah Duniawi Dan Kependudukan

Pengetahuan yang luas beliau terhadap masalah duniawi terbukti dari sangat perhatiannya beliau terhadap perumahan dan tempat tinggal rakyat yang layak dan sehat. Beliau juga mengutamakan kesehatan para rakyat juga lokasi tempat mendirikan bangunannya. Ibnu Sa’ad dalam kitabnya ¬al-Tabaqat menjelaskan bahwa tatkala Rasul SAW merencanakan pembangunan perumahan di kota Madinah, beliau sendiri yang mendesain rumah yang akan di bangun oleh Utsman. Beliau keluar menuju sebidang tanah yang luas, dan menunjukkan letak bagian penting dari rumah yang akan di bangun.

Dalam pembangunan rumah atau tempat tinggal untuk rakyat, nabi selalu memperhatikan faktor kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari apa yang telah ditegaskannya ketika ada orang yang datang kemudian bertanya tentang hal dan kewajiban dalam hidup berumah tangga. Kemudian nabi menjelaskan: “Janganlah kau membangun (tempat tinggal) melebihi rumah orang lain yang dapat menghalangi masuknya udara, kecuali orang tersebut telah mengizinkannya. Dan di rumahmu jangan sampai ada bau busuk yang dapat mengganggu tetangga.

Selain dalam masalah pembangunan, nabi SAW juga memperhatikan perdagangan rakyat. Nabi juga senantiasa mendorong dan menganjurkan agar umatnya giat dalam bidang perdagangan, melakukan berbagai usaha masing-masing menurut kemampuan dan bakatnya. Berbicara tentang pengetahuan, nabi Muhammad SAW yang mengetahui seluruh aspek bidang pengetahuan. Menurut ‘Aisyah ra., di samping beliau melakukan apa yang diperlukan, dalam rumah tangga kadang beliau menjahit pakaiannya sendiri. jadi kesimpulannya, selain ahli dalam bidang ilmu, Nabi juga ahli dalam masalah duniawi seperti berdagang, berbisnis bahkan arsitektur. Jadi ilmu nabi sangatlah sempurna dalam urusan duniawi dan ukhrawi.

Kesempurnaan Adab Dalam Khutbah

Sungguh sifat sempurna itu sebagai cerminan dari manusia yang sempurna pula itulah nabi Muhammad SAW. Nabi selalu mempunyai niat baik dalam setiap langkahnya. Hati beliau sangat bersih dan suci dari segala maksud dan tujuan apapun. Beliau berkhotbah seperti halnya sayyidina Ali ra yang menyampaikan hak kebenaran, dan setiap ajakan beliau selalu di dampingi dengan kebaikan-kebaikan dan juga disertai dengan adab beliau yang bagus.

Beliau selalu menjaga dalam mauidhahnya agar dapat di dengarkan oleh para mustamiin dengan membeda-bedakan hurufnya dan memisah-misahkan kalimatnya dan beliau menyampaikan khotbah dengan berdiri dan dengan suara lantang. Beliau khotbah di tempat yang tinggi. Dan beliau menjaga mauidhoh beliau agar senantiasa dapat merasuk ke dalam rongga jiwa. Beliau juga sangat mengkhawatirkan mauidhah nya karena takut akan tidak masuknya ke dalam jiwa mustamiin. Beliau tidak pernah memanjangkan khutbah karena khawatir si pendengar akan merasa bosan.

Sumber: Kitab Muhammad Al-Insan Al-Kamil